KARYA-KARYA KUFI UNTUK DIJUAL

Thursday, December 13, 2012

kata hikmat

kata2 bernilai mengenai kaligrafi di petik dari FB GERAKAN LEMKA MEMBACA (GLM) PESANTREN LEMKA

“Seperempat tulisan ada pada hitam tintanya,
Seperempat: indahnya hasil cipta penulisnya.
Seperempat datang dari kalam,
Engkau serasikan potongannya.
Dan pada kertas-kertas,
Muncul nilai keempat.”
(Senandung Putaran Empat Perempat dalam Belajar Kaligrafi: Terampil Melukis Jld. 7)

“Tulisan jelek, jika diikuti oleh kaedah imla’iyah yang betul masih bisa dimaafkan. Sebaliknya, jika kekeliruan terletak pada kaedah imla’iyah, maka itu barulah benar-benar suatu kesalahan.
Bahayanya, jika itu terjadi pada
penulisan ayat-ayat Alquran, sebab akan menyimpang dari arti yang sesungguhnya.”
(K.H.M. Abd. Razaq Muhili, nasihat
kepada muridnya, D. Sirojuddin AR)

“Satu gaya kaligrafi sudah ditentukan secara ketat aturan-aturannya.
Keserasian antar huruf, merangkai,
komposisi, sentakan, bahkan jarak spasi mesti diukur dengan serasi. Jika tidak, hasilnya ngawur.”
(Prof. H.M. Salim Fachry, nasihat kepada muridnya, D. Sirojuddin AR)


Sebaiknya anda Tahu
" Pada abad ke-19 tumbuh berbagai aliran karya seni rupa, seperti klasikisme dan neoklasikisme yang menyebar hampir seluruh daratan Eropa,Perancis, Italia,Belanda, bahkan sampai ke Indonesia.Corak atau aliran Romantik ditandai dengan lukisan kontras cahaya yang tegas, kaya dengan warna dan komposisi yang hidup. Selanjutnya, muncul dan berkembang aliran-aliran :
a. Impressionisme
b. Neo Impressionisme
c. Realisme
d. Simbolisme dan monumentalisme.
Pada abad ke-20, seni rupa barat berkembang sampai ke jazirah arab,India,Asia Tenggara, bahkan sampai ke Afrika dan Jepang.Corak modern ini dikenal sebagai seni rupa dunia. Dalam perkembangannya, tiap negara menggali unsur- unsur budaya dan kepribadian nasionalnya, termasuk perkembangan seni rupa modern Nusantara.
Nah...sekarang ini yang menjadi pertanyaan,sudahkah karya anda berciri khas dan berkepribadian bangsa ?
Mudah-mudahan

“Kaligrafi dianggap benar apabila memiliki lima prinsip disain, yaitu:
taufiyah (selaras), itmam (tuntas, unity), ikmal (sempurna, perfect), isyba’ (paralel, proporsi), dan irsal (lancar, berirama).”
(Ibnu Muqlah dalam Subhul A’sya)

“Kaligrafi adalah lukisan dan bentuk harfiyah yang menunjukkan kepada kalimat yang didengar yang mengisyaratkan apa yang ada di dalam jiwa.”
(Ibnu Khaldun dalam Muqaddimah)


“Menulis adalah suatu cara untuk bicara, suatu cara untuk berkata, suatu cara untuk menyapa—suatu cara untuk menyentuh seseorang yang lain entah di mana. Cara itulah yang bermacam-macam dan di sanalah harga kreativitas ditimbang-timbang.” 
-Seno Gumira Ajidarma, Ketika Jurnalisme Dibungkam Sastra Harus Bicara-

“Kaligrafi adalah produk kebudayaan yang menguat dengan kekuatan kebudayaan 
dan melemah dengan lemahnya kebudayaan.”
(Abdul Fattah Ubbadah dalam Intisyar al-Khat al-‘Arabi fil ‘Alam al-Syarqi wal ‘Alam al-Gharbi)

“Kaligrafi adalah ilmu ukur spiritual yang diekspresikan melalui peralatan material. Apabila engkau perbagus penamu, berarti kau perbagus kaligrafimu; namun apabila engkau abaikan penamu, berarti telah kau abaikan kaligrafimu.”
(Aminuddin Yaqut al-Musta’simi dari Bani Abbas)

“Keindahan kaligrafi tersembunyi dalam pengajaran guru, tegak profesionalnya tergantung banyak latihan dan menyusun komposisi, dan kelanggengannya bagi seorang muslim adalah dengan meninggalkan segala larangan dan menjaga salat, padahal asal-usulnya hanyalah mengetahui huruf tunggal dan huruf sambung.” (Ali bin Abi Talib)

“Ilmu adalah buruan, tulisan adalah talinya. Ikatlah buruanmu dengan tali yang kukuh!” (Imam Syafi’i)


No comments:

Post a Comment